Rla Brand Management

Cara Bikin Konten Media Sosial UKM yang Santai Tapi Tetap Nendang

Kalau ngomongin UKM dan media sosial, seringnya bikin bingung sendiri. Mau bikin konten biar keliatan keren, tapi hasilnya malah kayak slide presentasi guru BK. Padahal sebenarnya, konten UKM itu nggak perlu mewah. Yang penting nyampe, enak dilihat, dan bikin orang merasa “wah, ini relate.”

Branding Digital itu Apa Sih?

Bukan sekadar logo kece yang ditempel di foto produk. Branding digital itu soal identitas dan reputasi yang kamu bangun lewat berbagai kanal online. Media sosial, website, marketplace, bahkan email marketing buat nembak konsumen secara halus. Semua bentuk komunikasi yang bikin konsumen merasa, “Kayaknya gue cocok nih sama brand ini.”

Nih kita kasih bocoran: konten bagus itu bukan yang paling mulus, tapi yang paling ngena di kepala orang.

Bikin Konten Kayak Kamu Lagi Ngobrol Biasa

Jangan berubah karakter. Kalau sehari-hari kamu santai dan friendly, kontenmu juga begitu aja.

Chat asli ke pelanggan:
“Kak, ini stok ready ya. Mau warna apa?”

Konten di feed malah:
“Produk terbaru kami hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda.”

Ya jangan gitu. Beda semesta. Audiens sekarang sensornya peka banget. Mereka suka yang natural.

Tunjukin Proses Biar Terasa Real

Netizen tuh suka lihat hal yang “belum jadi”. Ada sensasi kepuasan tersendiri.

Lagi bungkus paket? Rekam.
Lagi masak bahan? Rekam.
Lagi berantakan di meja kerja? Ya udah, rekam aja.

Seru karena manusia suka kepo.

Cerita Simple Aja, Nggak Usah Sinetron

Storytelling itu penting, tapi jangan sampai berlebihan.

Jualan makanan? Ceritakan hal sederhana kayak:
“Awalnya bikin buat keluarga, lama-lama malah dipesan tetangga.”

Itu udah lebih dari cukup.
Nggak usah bawa-bawa ‘air mata’, ‘badai kehidupan’, atau ‘jatuh bangun diterjang takdir’.

Konten Receh Justru Sering Viral

Kadang konten yang paling gak niat malah paling rame. Contohnya:

  • video 3 detik unboxing stok
  • foto produk di tangan (yang belang pun tak apa)
  • repost chat pembeli
  • caption satu kalimat: “Ini laris banget.”

Serius. Algoritma suka yang simple.